Kudeta militer terjadi di
Turki. Tentara sempat mengerahkan pasukan dan senjata berat, termasuk tank,
helikopter, dan jet tempur, merebut gedung-gedung pemerintahan di Ibu Kota
Ankara. Kudeta gagal setelah beberapa jam saja, karena rakyat di pelbagai kota tetap
loyal pada Presiden Reccep Tayyip Erdogan.
Situs The Guardian,
Aljazeera, dan Haaretz melansir kronologi lengkap peristiwa kudeta
tersebut. Berikut rangkumannya:
- Pergerakan militer
keluar dari barak terjadi Jumat (15/7) pukul 22.00 waktu setempat di Ibu Kota
Ankara dan Istambul.
- Pukul 22.30, militer
sudah memblokir jembatan Fatih Sultan Mehmet di atas selat Bosphorus yang
menghubungkan Istambul dengan daratan Turki sisi Asia. Bus dan mobil pribadi
diminta putar balik.
- Pukul 22.55 terdengar
tembakan di beberapa lokasi Ankara. Jet tempur terbang rendah. Helikopter
bersliweran di atas udara ibu kota Turki.
- Pukul 23.00, Perdana
Menteri Turki Binali Yildirim membenarkan adanya kudeta. Dia memperoleh
informasi intelijen jika aksi penggulingan pemerintah ini didalangi oleh
segelintir pejabat militer.
"Pemerintah yang
sah masih berdiri, kami akan melakukan segala cara untuk mempertahankan
diri," ujarnya.
- Pukul 23.33, tentara
memasuki gedung stasiun televisi TRT yang dimiliki pemerintah. Mereka meminta
sebagian staf pergi, mencabut sambungan telepon, lalu memaksa penyiar
membacakan maklumat kudeta.
- Pukul 24.00, Presiden
Reccep Tayyip Erdogan dilaporkan dalam kondisi aman. Kudeta ini terjadi ketika
Erdogan sedang berada di Kota Marmaris untuk liburan.
Erdogan bicara soal kudeta (c) 2016
Merdeka.com/Aljazeera
Pukul 01.00, Presiden
Reccep Tayyip Erdogan berhasil dihubungi oleh CNN Turki melalui sambungan
aplikasi FaceTime. "Saya mengimbau rakyat Turki untuk berkumpul di
alun-alun dan bandara melawan kudeta. Saya selalu percaya, kekuatan rakyat
lebih besar dari apapun," ujarnya. Erdogan dilaporkan akan menuju ke
Ankara sesegera mungkin.
- Pukul 01.30,
helikopter menembaki gedung Badan intelijen Turki. Muncul laporan Panglima
militer Turki ditahan di Ankara.
- Pukul 02.00, ribuan
rakyat Turki turun ke jalan, memprotes penggulingan Erdogan. Beberapa polisi
yang loyal pada Erdogan berusaha menangkap tentara.
Warga melawan upaya kudeta Turki (c) 2016
Merdeka.com/twitter
- Pukul 02.30, penyiar
TRT membacakan maklumat 'Angkatan Bersenjata Turki'. Militer mengumumkan adanya
jam malam di Ankara maupun Istambul. Tentara mengklaim terpaksa melakukan
kudeta, karena Presiden Erdogan sudah menyalahi konstitusi yang demokratis dan sekuler.
Isi maklumat itu di
antaranya memastikan seluruh gedung pemerintahan di Ibu Kota Ankara telah
mereka kuasai. "Militer merebut semua lembaga administratif di negara ini
untuk mengembalikan tatanan konstitusi, hak asasi manusia, serta kebebasan rakyat
Turki."
Pendukung Erdogan turun ke jalan melawan
kudeta (c) 2016 Merdeka.com
- Pukul 03.15 tank
terlihat menembak di dekat Gedung Parlemen Turki. Ada ledakan di parlemen,
belum jelas apakah dari tank atau ada bom. Beberapa orang, sipil maupun aparat,
tertembak.
- Pukul 03.45, PM
Yildirim menuding gerakan tentara ini adalah aksi teroris. Dia mendesak rakyat
melawan. Yildirim mengklaim pemerintah Turki belum terguling.
- Pukul 04.12,
dilaporkan 17 polisi tewas ditembak di dekat Gedung Pasukan Khusus Turki di Ibu
Kota Ankara. Dalam waktu bersamaan, petinggi pasukan khusus menyatakan tentara
yang melakukan kudeta hanyalah minoritas, tidak akan berhasil menggulingkan
pemerintah.
rakyat Turki tangkap militer pro kudeta
(c) 2016 Merdeka.com/twitter
- Pukul 04.40 waktu
setempat. Situasi terkini dilaporkan sudah kondusif. Bahkan, para militer yang
melakukan aksi kudeta telah ditangkap. Rakyat loyalis Presiden Raccep Tayyip
Erdogan ikut menangkap para militer yang hendak mengkudeta itu.
Rakyat Turki yang
menolak kudeta pun ikut turun ke jalan sesuai pernyataan Presiden Erdogan untuk
berkumpul di alun-alun kota. "Orang-orang yang mencoba melakukan kudeta
tidak akan berhasil," kata Komandan pasukan khusus militer Turki, Zekai
Aksakalli mengatakan kepada televisi NTV.
"Orang-orang kami
harus tahu bahwa kami akan mengatasi hal ini. Kami berada dalam mengendalikan
situasi," kata dia.
Dalam perkembangan
terakhir, pendukung Erdogan sedang menanti iring-iringan presiden yang mendarat
di Istambul. Erdogan dilaporkan akan segera menuju ke Istana Negara untuk
mengumumkan situasi terakhir.
- Pukul 05.10, Erdogan
telah tiba di Istambul dengan selamat. Dia disambut ribuan pendukungnya.
Dia menuding upaya
kudeta militer yang sempat menguasai Ibu Kota Ankara dan Istambul didalangi oleh
pendukung ulama Fethullah Gulen. Sosok itu adalah rival politik Erdogan yang
kini mengasingkan diri di Amerika Serikat.
"Kudeta ini adalah
upaya Gerakan Gulen yang sudah direncanakan beberapa bulan terakhir. Para
pelakunya adalah tentara yang melabrak hirarki komando," kata Erdogan.
Saat dikonfirmasi
terpisah, juru bicara Gulen membantah tudingan pemerintah Turki. Mereka justru
mengklaim tidak mendukung adanya kekerasan serta upaya penggulingan pemerintah.
"Komentar dari
orang-orang di sekitar Erdogan mengenai pelaku kudeta ini sangat tidak
bertanggung jawab," kata juru bicara Aliansi Nilai Bersama, ormas yang
dekat dengan Gulen.
Berdasarkan laporan
terakhir 120 tentara yang terlibat kudeta telah ditangkap. Erdogan berjanji
memberi hukuman berat pada aktor intelektual serta seluruh pengkhianat negara.
- Pemerintah Turki
mengumumkan data terbaru selepas upaya kudeta segelintir personel militer
berakhir, Sabtu (16/7) pagi waktu setempat. Dilaporkan 60 orang tewas, 40 di
antaranya adalah warga sipil yang berupaya membela Presiden Reccep Tayyip
Erdogan. Sedangkan sisanya adalah polisi dan tentara dari dua kubu yang tewas
akibat tembak-menembak.
Pemerintah menahan 754
tentara yang diduga terlibat upaya kudeta. Sampai sekarang aktor intelektual
penggulingan pemerintah Turki ini belum diumumkan kepada publik.
*Perkembangan situasi
akan terus dimutakhirkan oleh redaksi merdeka.com. Pemutakhiran terakhir
terjadi pukul 13.01 WIB.
Source:
http://www.merdeka.com/dunia/berikut-kronologi-lengkap-peristiwa-kudeta-militer-turki.html