Masa Golden Age
Masa
perkembangan anak sampai usia 3 tahun adalah masa kritis atau yang disebut
dengan golden age atau golden moment. Kurang lebih 80% perkembangan otak
manusia berada dalam periode ini. Perkembangan jumlah sel-sel yang tidak cukup
pada masa ini akan menyebabkan kekurangan sel-sel yang bersifat permanen. Hal
ini dapat mempengaruhi keseluruhan hidup dan masa depan anak. Masa ini juga
dapat dipandang sebagai periode “all or nothing”, periode anak dapat
berkembang sesuai dengan potensinya atau tidak sama sekali. Dalam periode ini
akan terjadi perkembangan otak, psikologi, sosial dan fisik. Begitu pentingnya
periode perkembangan pada masa ini, sehingga perlu mendapatkan perhatian lebih
dari orang tua.
Nutrisi dan Stimulasi pada Masa Golden Age
Nutrisi
Dua faktor penting perlu diperhatikan oleh orang tua dalam perkembangan anak
pada periode emas ini, yaitu faktor nutrisi dan stimulasi. Nutrisi harus
diperhatikan sesuai dengan usia perkembangan anak. Laman www.nlm.nih.gov
memberikan panduan pemberian nutrisi pada anak sesuai dengan usia anak. Selama
6 bulan pertama kehidupan, anak wajib diberikan ASI secara eksklusif.
Umur 4-6
bulan merupakan masa transisi anak dapat diberikan makanan padat. Anak dapat
mulai diberikan makanan tambahan berupa sereal. Namun beberapa hal harus
diperhatikan sebelum memberikan makanan padat pada anak, yaitu : (1) berat
badan anak setidaknya dua kali berat badan lahir (2) anak mempunyai kontrol
gerakan kepala dan leher yang baik (3) anak dapat duduk dengan bantuan (4) anak
dapat menunjukkan tanda-tanda sudah kenyang dengan menjauhkan kepala atau
dengan menutup mulutnya (5) anak mulai menunjukkan ketertarikan terhadap
makanan ketika ada orang yang makan di sekitarnya.
Umur
6 – 8 bulan, anak dapat mulai diberikan buah-buahan dan sayur-sayuran
sederhana. Buah-buahan yang dapat diberikan antara lain : pisang, apel,
aprikot, pir, dan persik (peach). Sayur-sayuran yang dapat diberikan antara
lain : kacang hijau, kentang, wortel, buncis, ubi manis, dan labu. Penting
untuk tetap melanjutkan pemberian ASI pada periode ini. Pemberian susu sapi
tidak dianjurkan untuk anak di bawah umur satu tahun.
Umur 8 – 12 bulan,
makanan diatas dapat dilanjutkan termasuk pemberian ASI. Pada periode ini anak
perlu diberikan makanan yang mengandung zat besi, misalnya daging. Cadangan zat
besi dalam tubuh anak hanya bertahan sampai anak berumur 8 bulan, sehingga
penting untuk memberikan tambahan zat besi dari luar. Anak juga dapat diberikan
telur, namun terbatas hanya kuningnya saja. Pemberian putih telur sebaiknya ditangguhkan
sampai anak berusia di atas satu tahun untuk mencegah terjadinya alergi.
Umur
1 tahun, anak mulai dapat diberikan susu untuk menggantikan pemberian ASI
(namun tetap disarankan untuk memberikan ASI sampai anak berumur 2 tahun). Susu
yang diberikan harus tidak rendah lemak karena anak masih memerlukan kalori
dari susu untuk pertumbuhan dan perkembangannya yang optimal. Pada usia ini,
anak lebih banyak mendapatkan sumber energinya dari daging, buah-buahan,
padi-padian, sayur-sayuran, roti dan produk susu. Pemberian makanan yang
bervariasi sangat penting untuk memastikan anak tercukupi kebutuhan vitamin dan
mineralnya.
Anak
usia diatas satu tahun harus diberikan berbagai variasi makanan. Anak diberikan
makanan dari roti dan padi-padian, buahan-buahan, sayur-sayuran dan produk
susu. Susu yang diberikan sebaiknya rendah lemak untuk mencegah obesitas pada
anak (childhood obesity). Gizi pada anak direkomendasikan terpenuhi dari
makanannya bukan dari suplemen makanan. Selain kebutuhan nutrisi, tata cara pemberian
makan juga perlu diperhatikan. Anak merupakan peniru yang baik oleh karena itu
orang tua perlu mencontohkan hal yang baik pada anak. Hal ini penting untuk
memaksimalkan perkembangan otak dan menumbuhkan kebiasaan positif pada anak.
Orang tua perlu memberikan contoh nyata, misalnya makan bersama dengan si kecil
dengan berbagai variasi makanan sehat. Hal ini akan membuat si kecil memahami
arti penting makanan sehat tersebut.
Stimulasi pada Masa Golden Age
Pada
masa golden age, anak akan menyerap apa saja yang dilihat, didengar, dicium,
dirasakan dan disentuh dari lingkungan sekitar mereka. Hal ini harus menjadi
perhatian bagi orang tua. Alam bawah sadar anak sangat aktif pada masa ini. Hal
apapun yang didapat dari lingkungan akan dengan mudah masuk ke alam bawah
sadarnya. Orang tua perlu memperhatikan stimulus yang datang dari lingkungan
anak. Kata-kata yang berkonotasi negatif jangan sampai terlontar pada anak.
Kata-kata negatif seperti “jangan”, “tidak boleh”, “kamu bodoh” akan dengan
mudah masuk ke alam bawah sadar anak, mengendap dan terefleksi dalam
karakternya nanti. Hal ini akan membuat anak menjadi penakut, kehilangan
kreativitas dan tidak dapat mengembangkan dirinya. Berbohong pada anak pada
masa ini juga dapat memberikan efek yang negatif, anak bisa menirunya dan bisa
menjadi karakternya. Anak perlu diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi
lingkungan sekitarnya. Semakin banyak yang dipelajari anak dari lingkungan maka
akan semakin banyak pula hubungan antar saraf (sinapsis) yang terbentuk di otak
anak. Semakin banyak hubungan antar saraf (sinapsis) yang terbentuk maka
kemungkinan anak tersebut akan bertambah cerdas.
Stimulasi
memegang peranan penting dalam perkembangan anak pada masa golden age.
Stimulasi merupakan cara yang sangat baik untuk mengembangkan kemampuan anak.
Stimulasi dapat dilakukan secara langsung oleh orang tua maupun dengan
menciptakan lingkungan yang aman sehingga anak akan merasa nyaman
mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Dengan stimulasi diharapkan kemampuan
anak, baik itu motorik kasar, motorik halus, bahasa dan personal sosialnya akan
berkembang baik. Perkembangan kemampuan ini akan menjadi faktor penting
terhadap perkembangan kecerdasan anak di kemudian hari. Stimulasi yang
diberikan pada anak dapat mencakup empat macam stimulasi yaitu sentuhan,
keseimbangan, pendengaran dan visual.
Contoh
stimulasi yang sederhana misalnya dengan mencontohkan anak menari atau
memberikan anak menonton video tarian dan meminta anak mengikutinya. Dengan
menirukan gerakan menari, anak akan melatih keseimbangan, pendengaran juga
terlatih dengan mendengarkan musik dari tarian dan visual juga terlatih dengan
anak menonton video atau menirukan gerakan orang tuanya. Anak jangan terlalu
dibatasi dalam mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Orang tua jangan terlalu
bersikap protektif pada anak. Terlalu protektif akan kontraproduktif terhadap
perkembangan kecerdasan anak.
Biasa
membacakan cerita pengantar tidur pada anak juga memberikan efek positif pada
perkembangan anak. Anak akan mempunyai kemampuan untuk berimajinasi, belajar
melakukan visualisasi hal-hal yang bersifat abstrak. Anak juga perlu diberikan
kesempatan untuk menumpahkan kreativitasnya, misalnya dengan memberikan pensil
warna dan kertas untuk menggambar maupun sekedar corat-coret. Beberapa tayangan
televisi juga bisa membantu stimulasi kecerdasan anak, misalnya tayangan
“sesame street”. Namun tidak sedikit pula tayangan televisi yang berbahaya bagi
perkembangan anak. Orang tua harus selektif dalam memilihkan tayangan televisi
yang layak ditonton oleh anak.
Source:
http://www.agromedia.net/lomba/essay/optimalisasi-kecerdasan-pada-masa-golden-age-dengan-nutrisi-tepat-sesuai-umur-dan-stimulasi-otak-kanan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar