Senin, 18 Juli 2016

Optimalisasi Kecerdasan pada Masa Golden Age dengan Nutrisi Tepat Sesuai Umur dan Stimulasi Otak Kanan

Masa Golden Age

Masa perkembangan anak sampai usia 3 tahun adalah masa kritis atau yang disebut dengan golden age atau golden moment. Kurang lebih 80% perkembangan otak manusia berada dalam periode ini. Perkembangan jumlah sel-sel yang tidak cukup pada masa ini akan menyebabkan kekurangan sel-sel yang bersifat permanen. Hal ini dapat mempengaruhi keseluruhan hidup dan masa depan anak. Masa ini juga dapat dipandang sebagai periode “all or nothing”, periode anak  dapat berkembang sesuai dengan potensinya atau tidak sama sekali. Dalam periode ini akan terjadi perkembangan otak, psikologi, sosial dan fisik. Begitu pentingnya periode perkembangan pada masa ini, sehingga perlu mendapatkan perhatian lebih dari orang tua.

Nutrisi dan Stimulasi pada Masa Golden Age

Nutrisi 


Dua faktor penting perlu diperhatikan oleh orang tua dalam perkembangan anak pada periode emas ini, yaitu faktor nutrisi dan stimulasi. Nutrisi harus diperhatikan sesuai dengan usia perkembangan anak. Laman www.nlm.nih.gov memberikan panduan pemberian nutrisi pada anak sesuai dengan usia anak. Selama 6 bulan pertama kehidupan, anak wajib diberikan ASI secara eksklusif. 

Umur 4-6 bulan merupakan masa transisi anak dapat diberikan makanan padat. Anak dapat mulai diberikan makanan tambahan berupa sereal. Namun beberapa hal harus diperhatikan sebelum memberikan makanan padat pada anak, yaitu : (1) berat badan anak setidaknya dua kali berat badan lahir (2) anak mempunyai kontrol gerakan kepala dan leher yang baik (3) anak dapat duduk dengan bantuan (4) anak dapat menunjukkan tanda-tanda sudah kenyang dengan menjauhkan kepala atau dengan menutup mulutnya (5) anak mulai menunjukkan ketertarikan terhadap makanan ketika ada orang yang makan di sekitarnya.


Umur 6 – 8 bulan, anak dapat mulai diberikan buah-buahan dan sayur-sayuran sederhana. Buah-buahan yang dapat diberikan antara lain : pisang, apel, aprikot, pir, dan persik (peach). Sayur-sayuran yang dapat diberikan antara lain : kacang hijau, kentang, wortel, buncis, ubi manis, dan labu. Penting untuk tetap melanjutkan pemberian ASI pada periode ini. Pemberian susu sapi tidak dianjurkan untuk anak di bawah umur satu tahun. 

Umur 8 – 12 bulan, makanan diatas dapat dilanjutkan termasuk pemberian ASI. Pada periode ini anak perlu diberikan makanan yang mengandung zat besi, misalnya daging. Cadangan zat besi dalam tubuh anak hanya bertahan sampai anak berumur 8 bulan, sehingga penting untuk memberikan tambahan zat besi dari luar. Anak juga dapat diberikan telur, namun terbatas hanya kuningnya saja. Pemberian putih telur sebaiknya ditangguhkan sampai anak berusia di atas satu tahun untuk mencegah terjadinya alergi.

Umur 1 tahun, anak mulai dapat diberikan susu untuk menggantikan pemberian ASI (namun tetap disarankan untuk memberikan ASI sampai anak berumur 2 tahun). Susu yang diberikan harus tidak rendah lemak karena anak masih memerlukan kalori dari susu untuk pertumbuhan dan perkembangannya yang optimal. Pada usia ini, anak lebih banyak mendapatkan sumber energinya dari daging, buah-buahan, padi-padian, sayur-sayuran, roti dan produk susu. Pemberian makanan yang bervariasi sangat penting untuk memastikan anak tercukupi kebutuhan vitamin dan mineralnya.

Anak usia diatas satu tahun harus diberikan berbagai variasi makanan. Anak diberikan makanan dari roti dan padi-padian, buahan-buahan, sayur-sayuran dan produk susu. Susu yang diberikan sebaiknya rendah lemak untuk mencegah obesitas pada anak (childhood obesity). Gizi pada anak direkomendasikan terpenuhi dari makanannya bukan dari suplemen makanan. Selain kebutuhan nutrisi, tata cara pemberian makan juga perlu diperhatikan. Anak merupakan peniru yang baik oleh karena itu orang tua perlu mencontohkan hal yang baik pada anak. Hal ini penting untuk memaksimalkan perkembangan otak dan menumbuhkan kebiasaan positif pada anak. Orang tua perlu memberikan contoh nyata, misalnya makan bersama dengan si kecil dengan berbagai variasi makanan sehat. Hal ini akan membuat si kecil memahami arti penting makanan sehat tersebut.

Stimulasi pada Masa Golden Age

Pada masa golden age, anak akan menyerap apa saja yang dilihat, didengar, dicium, dirasakan dan disentuh dari lingkungan sekitar mereka. Hal ini harus menjadi perhatian bagi orang tua. Alam bawah sadar anak sangat aktif pada masa ini. Hal apapun yang didapat dari lingkungan akan dengan  mudah masuk ke alam bawah sadarnya. Orang tua perlu memperhatikan stimulus yang datang dari lingkungan anak. Kata-kata yang berkonotasi negatif jangan sampai terlontar pada anak. Kata-kata negatif seperti “jangan”, “tidak boleh”, “kamu bodoh” akan dengan mudah masuk ke alam bawah sadar anak, mengendap dan terefleksi dalam karakternya nanti. Hal ini akan membuat anak menjadi penakut, kehilangan kreativitas dan tidak dapat mengembangkan dirinya. Berbohong pada anak pada masa ini juga dapat memberikan efek yang negatif, anak bisa menirunya dan bisa menjadi karakternya. Anak perlu diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Semakin banyak yang dipelajari anak dari lingkungan maka akan semakin banyak pula hubungan antar saraf (sinapsis) yang terbentuk di otak anak. Semakin banyak hubungan antar saraf (sinapsis) yang terbentuk maka kemungkinan anak tersebut akan bertambah cerdas.

Stimulasi memegang peranan penting dalam perkembangan anak pada masa golden age. Stimulasi merupakan cara yang sangat baik untuk mengembangkan kemampuan anak. Stimulasi dapat dilakukan secara langsung oleh orang tua maupun dengan menciptakan lingkungan yang aman sehingga anak akan merasa nyaman mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Dengan stimulasi diharapkan kemampuan anak, baik itu motorik kasar, motorik halus, bahasa dan personal sosialnya akan berkembang baik. Perkembangan kemampuan ini akan menjadi faktor penting terhadap perkembangan kecerdasan anak di kemudian hari. Stimulasi yang diberikan pada anak dapat mencakup empat macam stimulasi yaitu sentuhan, keseimbangan, pendengaran dan visual.    

Contoh stimulasi yang sederhana misalnya dengan mencontohkan anak menari atau memberikan anak menonton video tarian dan meminta anak mengikutinya. Dengan menirukan gerakan menari, anak akan melatih keseimbangan, pendengaran juga terlatih dengan mendengarkan musik dari tarian dan visual juga terlatih dengan anak menonton video atau menirukan gerakan orang tuanya. Anak jangan terlalu dibatasi dalam mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Orang tua jangan terlalu bersikap protektif pada anak. Terlalu protektif akan kontraproduktif terhadap perkembangan kecerdasan anak.

Biasa membacakan cerita pengantar tidur pada anak juga memberikan efek positif pada perkembangan anak. Anak akan mempunyai kemampuan untuk berimajinasi, belajar melakukan visualisasi hal-hal yang bersifat abstrak. Anak juga perlu diberikan kesempatan untuk menumpahkan kreativitasnya, misalnya dengan memberikan pensil warna dan kertas untuk menggambar maupun sekedar corat-coret. Beberapa tayangan televisi juga bisa membantu stimulasi kecerdasan anak, misalnya tayangan “sesame street”. Namun tidak sedikit pula tayangan televisi yang berbahaya bagi perkembangan anak. Orang tua harus selektif dalam memilihkan tayangan televisi yang layak ditonton oleh anak.



Source:
http://www.agromedia.net/lomba/essay/optimalisasi-kecerdasan-pada-masa-golden-age-dengan-nutrisi-tepat-sesuai-umur-dan-stimulasi-otak-kanan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar